NASHOIHUL IBAD Karya SYEIKH NAWAWI AL-BANTANIE

 


Dan sekarang saya (ibn hajar) ingin mengambil keberkahan dengan mengemukakan 2 hadist yang mulia lagi agung.
Adapun hadist yang pertama ialah hadist yang telah di-ijaza-kan kepada saya oleh Al 'Allamah syekh Muhammad Al-Khotib, berbangsa Syam kemudian Madinah bermadzhab Hambali.
Beliau adalah Ibnu Usman bin Abbas bin Usman, dari gurunya bersambung sampai Abu Dzar Al-Ghiffariy RA, dari Rasulullah SAW, dalam hadist yang beliau riwayatkan dari Tuhannya yang Maha Mulia lagi Maha Agung.
(Hadist pertama)‎. Allah ta'ala berfirman: ''Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya aku telah mengharamkan perbuatan zhalim atas diriKu, dan aku telah jadikan Kedzhaliman itu hal yang haram, maka janganlah kalian berbuat Zhalim.
Wahai hamba-hambaKu, kalian semua sesat kecuali orang yang telah Aku beri pentunjuk kepadanya, maka mohon petunjuklah kalian kepadaKu, niscaya Aku akan memberi petunjuk kepada kalian.
Wahai hamba-hambaKu, kalian semua lapar, kecuali orang yang telah aku beri makan kepadanya, maka minta makanlah kalian kepadaKu, niscaya Aku memberi kalian makan.
Wahai hamba-hambaKu, kalian semua telanjang, kecuali orang yang aku beri pakaian kepadanya, maka minta pakaianlah kalian kepadaKu, niscaya Aku akan memberi kalian pakaian.
Wahai hamba-hambaKu sesungguhnya kalian berbuat salah di waktu malam dan siang hari, sedang Aku mengampuni segala dosa, maka mohon ampunlah kalian kepadaKu, niscaya Aku akan mengampuni dosa kalian.
Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya kalian tidak akan sampai memberi Mudhorot kepadaKu, lalu kalian memudhorotkanKu, dan kalian tidak akan sampai memberi manfa'at kepadaKu, lalu kalian memberi manfa'at kepadaKu.
Wahai hamba-hambaKu, sungguh seandainya orang yang terdahulu di antara kalian dan yang terakhir, manusia dan jin, mereka semua lebih takwa dari hati orang yang paling takwa di antara kalian,maka hal itu tidak akan menambah apapun didalam kerajaanKu
Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya seadainya orang terdahulu diantara kalian dan yang paling akhir, manusia dan jin, mereka semua lebih durhaka dari hati orang yang paling durhaka,maka hal itu tidak akan mengurangi sedikitpun didalam kerajaanKu.
Wahai hamba-hambaKu,sesungguhnya seandainya orang yang terdahulu diantara kalian dan yang paling akhir, manusia dan jin, mereka semua berada di satu tempat yang tinggi, lalu mereka semua meminta kepadaKu, lalu Aku memberi kepada setiap orang sesuai permintaannya,maka hal itu tidaklah mengurangi apa yang ada padaKu, melainkan hanya seperti jarum mengurangi (air) apabilah jarum dimasukan ke dalam lautan.
Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya semua itu hanyalah amal kalian yang Aku perhitungkan bagi kalian, kemudian Aku penuhi kalian dengan amal itu, maka barangsiapa menemukan kebaikan hendaklah ia memuji Allah dan barangsiapa menemukan kejelekan, maka janganlah sekali-kali mencela, kecuali terhadap dirinya sendiri''
‎(Hadist yang kedua) hadist yang telah di-ijazah-kan kepada saya (ibn hajar al-asqolaniy) oleh Al Allamah Sayyid Ahmad Al-Mursafi Al-Mishri setelah saya di-Ijazakannya oleh sayyid Abdulwahab bin Ahmad Farohat Asy-Syafi'i dari guru-guru beliau yang bersambung (musalsal) kepada orang yang paling awal,sampai kepada Abdullah bin Amru bin Ash dari Nabi SAW, bahwasannya Nabi Telah bersabda:
''orang-orang yang pengasih(penyayang) akan dikasih sayangi oleh Zat yang maha pengasih, maha Suci dan maha Tinggi, maka sayangilah Makhluk yang ada dibumi, niscaya Makhluk yang ada dilangit akan menyayangi kalian''
Dan maknanya adalah orang yang menyayangi makhluk yang ada dibumi, baik manusia dan hewan yang kita tidak diperintahkan untuk membunuhnya, dengan cara berbuat baik kepada mereka, maka Allah yang Maha Pengasih akan berbuat baik kepada mereka.
Kasih sayanglah kepada makhluk yang mampu engkau sayangi, dari berbagai jenis makhluk-makhluk Allah ta'ala walaupun terhadap makhluk yang tidak berakal dengan berbuat lembut kepada mereka, dan dengan do'a kalian untuk mereka agar memperoleh rahmat dan ampunan, maka para malaikat akan merahmati kalian.
Dan malaikat yang mengasihinya adalah meliputi semua malaikat penghuni langit, yang mereka jumlahnya lebih banyak daripada penghuni bumi.
Tidak diperbolehkan bagi seseorang berdo'a untuk seluruh kaum muslimin agar diampuni seluruh dosa mereka, atau berdo'a untuk orang fakir, agar dia mendapat uang 100 dinar dan orang fakir tersebut tidak mempunyai cara yang mempermudah dirinya mendapatkan 100 dinar itu, dan ia berkata: ''Ini Rahmat Allah kepada Makhluk'', karna hal itu bertentangan dengan Nash-Nash Syariat. (selesai Tabarruk Syeikh)
seseorang pernah memimpikan Imam Ghozali didalam tidurnya, lalu org tersebut bertanya kepada imam Ghozali: '' Apa yang Allah lakukan kepadamu?''
lalu beliau menjawab: ''Allah menghentikan aku dihadapan-Nya, dan Allah berfirman kepadaku: ''dengan bekal apa engkau menghadap kepada-Ku?''
Lalu aku menyebutkan semua amalku.
lalu Allah berfirman:''Aku tidak menerima amal-amalmu, sesungguhnya Aku hanya menerima darimu amal, yg pada suatu hari seekor lalat hinggap di atas tinta penamu untuk minum darinya,padahal engkau sedang menulis, lalu engkau berhenti menulis hingga lalat itu mengambil bagiannya itu, karna rasa sayangmu kepadanya''
Kemudian Allah berfirman: ''bawa pergilah terus (wahai para malaikat-Ku) hamba-Ku ini ke surga.''
Diantara sebab-sebab meraih Husnul Khotimah adalah merutinkan Do'a berikut, yaitu: ''ALLAHUMMA AKRIM HADZIHIL UMMATAL MUHAMMADIYYATA BI-JAMILI AWAIDIKA FID DARAINI IKRAMAN LIMAN JA'ALTAHA MIN UMMATIHI SHOLLALLAHU 'ALAIHI WA SALLAM'' (Ya Allah muliakanlah Umat Nabi Muhammad ini dengan keindahan orang-orang yang kembali kepada-Mu di dua negri (dunia dan akhirat) berupa kemulian bagi orang yang telah Engkau jadikan sebagai umat Nabi Muhammad SAW.)''
Dan Diantaranya (penyebab husnul khotimah) adalah Merutinkan Do'a berikut ini diantara Sholat Sunnah Shubuh dan Fardhu Shubuh, yaitu: ALLAHUMMA IGHFIR LIUMMATI SAYYIDINA MUHAMMADIN, ALLAHUMMAR HAM UMMATA SAYYIDINA MUHAMMADIN, ALLAHUMMAS STUR UMMATA SAYYIDINA MUHAMMADIN, ALLAHUMMAJ JBUR UMMATA SAYYIDINA MUHAMMADIN, ALLAHUMMA ASLIH UMMATA SAYYIDINA MUHAMMADIN, ALLAHUMMA 'AAFI UMMATA SAYYIDINA MUHAMMADIN, ALLAHUMMA IHFADH UMMATA SAYYIDINA MUHAMMADIN, ALLAHUMMAR HAM UMMATA SAYYIDINA MUHAMMADIN RAHMATAN 'AAMMATA YAA RABBAL 'ALAMIIN, ALLAHUMMAG FIR LII UMMATI SAYYIDINA MUHAMMADIN MAGHFIROTAN 'AMMATAN YAA RABBAL 'ALAMIIN, ALLAHUMMA FARRIJ 'AN UMMATI SAYYIDINA MUHAMMADIN FARAJAN 'AAJILAN YAA RABBAL 'ALAMIIN.
(Ya Allah, sayangilah umat baginda kami Muhammad, Ya Allah, tamballah (kekurangan) umat baginda kami Muhammad, Ya Allah, perbaikilah umat baginda kami Muhammad, Ya Allah, sehatkanlah umat baginda kami Muhammad, Ya Allah peliharalah umat baginda kami Muhammad, Ya Allah, sayangilah umat baginda kami Muhammad dengan rahmat yang menyeluruh, Wahai Tuhan semesta alam, Ya Allah berilah pengampunan yang menyeluruh, Wahai Tuhan semesta alam. Ya Allah lapangkanlah umat baginda kami Muhammad dengan kelapangan yg segerah, Wahai Tuhan semesta alam.)
Dan Diantaranya (penyebab husnul Khotimah) adalah membiasakan do'a ini yaitu: YAA RABBA KULLI SYAIIN BIQUDROTIKA 'ALA KULLI SYAIIN IGHFIRLIY KULLA SYAIIN WA LAA TAS,ALANIY 'AN KULLI SYAIIN WA LAA TUHASIBNIY FI KULLI SYAIIN WA A'THINI KULLA SYAIIN.

(Wahai Tuhan segala sesuatu, dengan kekuasaan-Mu atas segala sesuatu, ampunilah aku akan segala sesuatu, janganlah Engkau menanyakan kepadaku tentang setiap sesuatu, janganlah Engkau menghisabku mengenai segala sesuatu, dan berilah aku segala sesuatu.'' 
BAB TSUNA'I (dua-dua).
Di dalamnya terdapat 30 nasehat,yaitu 4 khobar, dan 26 atsar. Yang kami (imam Nawawie Al-bantanie) maksud dengan Khobar ialah sabda-sabda Nabi SAW, sedangkan Atsar ialah ucapan-ucapan sahabat dan tabi'in. Diantara 30 nasehat itu..
Maqolah yang pertama : Hadist yg diriwayatkan dari Nabi SAW, bahwasannya beliau bersabda: (DUA PERKARA, TIDAK ADA SESUATU APAPUN YG LEBIH UTAMA DARI KEDUANYA YAITU BERIMAN KEPADA ALLAH DAN MEMBERI MANFA'AT KEPADA ORANG ISLAM) baik dengan ucapan, kedudukan,harta, atau dengan badan. Rasulullah SAW bersabda: '' siapa saja yg memasuki pagi hari, ia tidak berniat Mendzolimi seseorang, maka diampuni baginya terhadap segala dosa. Dan siapa saja yang memasuki pagi hari berniat menolong orang yang teraniaya dan memenuhi keperluan orang islam, maka baginya pahala seperti pahala haji mabrur''. Dan Nabi SAW bersabda: '' hamba yg paling dicintai Allah adalah manusia yang paling bermanfa'at bagi manusia lainnya. Dan amal perbuatan yang paling utama ialah memasukkan rasa senang ke dalam hati orang yang beriman, dengan cara menyingkirkan rasa lapar darinya, atau menghilangkan kesusahan darinya, atau membayarkan hutangnya.''
‎(DUA PERILAKU, TIDAK ADA SESUATUPUN YANG LEBIH KOTOR DARI KEDUANYA YAITU MENYEKUTUKAN ALLAH DAN MEMBAHAYAKAN ORANG2 ISLAM) pada tubuh2 mereka, atau harta2 mereka. Karna sesungguhnya seluruh perintah Allah ta'ala kembali kepada 2 perkara yaitu mengagungkan Allah dan menyayangi makhluk-Nya. Sebagaimana Allah berfirman:...''dirikanlah sholat dan tunaikanlah zakat'' (qs. Al-baqarah:43). Dan firman Allah ta'ala:....''bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu''...(qs:lukman:14). Diriwayatkan dari Uwais Al-Qarniy, bahwasannya beliau berkata: ''aku lewat di salah satu pantai bertemu dengan seorang rahib (pendeta yahudi), lalu aku berkata: ''wahai rahib,apa derajat awal yang bisa dicapai oleh seorang murid''.
Rahib berkata:''melawan kedzhaliman dan meringankan punggung dari berbagai tanggung jawab, karna sesungguhnya tidak akan meningkat amal seseorang,sementara ia mempunyai tanggung jawab atau perbuatan dzholim''
Maqolah kedua Nabi SAW bersabda: (HENDAKLAH KALIAN DUDUK DENGAN ULAMA) yakni mereka yang beramal sesuai dengan ilmunya (DAN MENDENGARKAN PERKATAAN ORANG-ORANG BIJAK) yakni mereka yang mengenal/mengetahui Zat Allah ta'ala, mereka yang sesuai dengan kebenaran dalam ucapan dan tindakannya/amalnya (KARNA SESUNGGUHNYA ALLAH TA'ALA MENGHIDUPKAN HATI YANG MATI DENGAN CAHAYA HIKMAH) yakni ilmu yang bermanfa'at(SEBAGAIMANA DIA MENGHIDUPKAN BUMI YANG MATI DENGAN AIR HUJAN).
Dan didalam hadist riwayat imam Thobroni dan Abu Hanifa:''duduklah kalian dengan para pembesar ilmu,bertanyalah kalian kepadaa ulama,dan bergaullah kalian dengan hukama/orang bijak''. Dan didalam riwayat lain:''duduklah dengan ulama dan para pemilik kebijaksanaan,dan bergaullah dengan para pembesar ilmu''. Maksudnya adalah..ulama itu ada 3 macam:
1.ulama yang menguasai hukum-hukum Allah ta'ala, mereka adalah para pemegang/ahli fatwa.
2.ulama yang hanya ma'rifat kepada Zat Allah saja, mereka adalah para Hukama (orang-orang bijak/sufi). Maka didalam bergaul dengan mereka terjadi pencerahan Akhlak, karna hati mereka memancarkan ma'rifatullah, dan sirr mereka memancarkan cahaya-cahaya keagungan Allah.
3.ulama dengan kedua macam tersebut mereka adalah Al-Kubaro (pembesar ulama), karna sesungguhnya bergaul dengan Ahlillah menghasilkan perilaku yang terpuji.
Manfa'at pandangan melebihi manfa'at ucapan. Maka siapa saja yang pandangannya bermanfa'at kepadamu,maka akan bermanfa'at segala ucapannya, dan siapa yang tidak demikian (pandangannya), maka tidak bermanfa'at (ucapannya). Imam Suhrowardiy perna mengelilingi salah satu masjid Khoif di mina, wajah beliau berseri-seri. Lalu beliau ditanya mengenai hal itu. Lalu beliau berkata: ''sungguh Allah mempunyai hamba-hamba yg apabila mereka melihat seseorang, maka orang tersebut mendapatkan kebahagian (dunia/akhirat) dan aku sedang mencari hal itu. Nabi SAW. Bersabda: ''akan datang suatu zaman atas umatku, dimana mereka lari/menjauhi para Ulama dan Fuqoha, lalu Allah menguji mereka dengan 3 macam ujian:
Ujian pertama, Allah ta'ala menghilangkan keberkahan dari usaha mereka.
Ujian kedua, Allah ta'ala memberikan kekuasaan kepada penguasa Dzolim atas mereka.
Yang ketiga, mereka keluar dari dunia (mati) tanpa iman.''. Naudzu billah min dzalik
Maqolah yang ketiga : Dari Abu Bakar Shiddiq RA: (''SIAPA SAJA YANG MASUK KUBUR TANPA BEKAL) yakni berupa amal sholeh (MAKA SEAKAN-AKAN IA MENGARUNGI LAUTAN TANPA PERAHU'') yakni, maka ia akan benar2 tenggelam dan tidak ada yang bisa menyelamatkannya, kecuali orang-orang yang bisa menyelamatkannya. Sebagaimana Nabi SAW bersabda: ''keadaan mayat didalam kubur tak ubahnya seperti orang yang tenggelam yang butuh pertolongan.''.  yakni, yg mencari sesuatu agar mendapatkan pertolongan.
Maqolah ke empat : (DARI UMAR RA) dikutip dari syekh Abdul Mu'thiy as-samlawi: '' bahwasannya Nabi SAW bersabda kepada Malaikat Jibril AS: ''jelaskan padaku kebaikan-kebaikan Umar''  Lalu jibril berkata: ''seandainya lautan menjadi tinta,pepohonan menjadi pena, maka pasti aku tidak dapat menghitungnya''.  Lalu Nabi Bersabda: ''jelaskan padaku kebaikan-kebaikan Abubakar''.  Lalu Jibril berkata: ''Umar adalah salah satu kebaikan dari berbagai kebaikan Abubakar''. (KEMULIAN DUNIA DENGAN HARTA,DAN KEMULIAN AKHIRAT DENGAN AMAL SHALEH) . Maksudnya: tidak akan kuat dan baik urusan dunia kecuali dengan harta benda, dan tidak akan menjadi kuat dan baik urusan Akhirat kecuali dengan amal-amal Shaleh.
Maqolah kelima : (DARI UTSMAN RA: ''GELISAH TERHADAP DUNIA ADALAH KEGELAPAN DIDALAM HATI, DAN GELISA TERHADAP AKHIRAT ADALAH CAHAYA DIDALAM HATI). Maksudnya adalah bersedih dalam urusan yang berkaitan dengan urusan dunia, akan menjadikan kegelapan didalam hati, sedangkan bersedih dalam urusan yg berkaitan dengan akhirat menjadikan penerang hati. Ya Allah, jangan Engkau jadikan dunia sebagai kegelisahan kami yang paling besar dan jangan Engkau jadikan dunia sebagai tempat tujuan ilmu kami.
Maqolah ke enam : (DARI ALI RA.:''SIAPA SAJA MENCARI ILMU,MAKA SURGA BERADA DALAM PENCARIAANYA. DAN SIAPA SAJA MENCARI MA'SIAT MAKA NERAKA BERADA DALAM PENCARIANNYA'') maksudnya: siapa saja yang sibuk dengan ilmu yang bermanfa'at yg tidak boleh bagi setiap orang baligh lagi berakal tidak mengetahuinya,maka hakikatnya adalah sebagai pencari surga dan Ridho Allah ta'ala dan siapa saja yang ingin bermaksiat,maka hakikatnya adalah ia sebagai pencari neraka dan murka Allah ta'ala.
Maqolah ketujuh : (DARI YAHYA BIN MU'ADZ RA: TIDAK PERNAH BERMAKSIAT KEPADA ALLAH,SEORANG YANG MULIA). Yakni orang yg terpuji perbuatannya, yaitu orang yang memuliakan dirinya dengan bertakwa dan menjaga diri dari maksiat.  (DAN TIDAK PERNAH MENDAHULUKAN KEPENTINGAN DUNIA).  Yakni tidak mengedepankan dan mengutamakannya. (ATAS AKHIRAT,SEORANG YANG BIJAK). Yakni orang yg benar dalam perbuatannya, yaitu orang yang menahan dirinya dari sesuatu yang bertentangan dengan akal sehatnya.
Maqolah ke delapan : (DARI AL-A'MASYI) nama beliau adalah Sulaiman bin Mahron Al-Kufiy RA. (''SIAPA SAJA YANG MODALNYA TAKWA, MAKA LISANNYA TIDAK MAMPU MENYIFATI KEUNTUNGAN AGAMANYA, DAN SIAPA SAJA YANG MODALNYA DUNIA, MAKA LISANNYA TIDAK MAMPU MENYIFATI KERUGIAN AGAMANYA.''). Maksudnya adalah: siapa saja yang berpegang pada ketakwaan dengan tunduk patuh pada perintah2 Allah ta'ala dan menjauhi segala maksiat dengan mendasari segala perbuatannya sesuai dengan syariat agama, maka ia memiliki kebaikan yang banyak yang tidak terhingga (sehingga lisan tidak mampu menyifatinya). Dan siapa saja yang berpegang pada perkara2 yang bertentangan dengan syariat agama, maka ia memiliki kejelekan yang banyak, tidak mampu lisan untuk menyebutkan banyaknya jumlah kejelekannya itu.
Maqola kesembilan : (DARI SUFYAN ATS-TSAURIY RA) beliau adalah guru Imam Malik ra. Beliau berkata: (SETIAP MAKSIAT) yang timbul (DARI NAFSU) yakni keinginan jiwa terhadap sesuatu (MAKA HAL ITU DAPAT DIHARAPKAN AMPUNANNYA) yakni ampunan dari maksiat itu. (SETIAP MAKSIAT) yg timbul (DARI KESOMBONGAN) yakni mengaku mempunyai kelebihan/keutamaan (MAKA SESUNGGUHNYA HAL ITU TIDAK DAPAT DIHARAPKAN AMPUNANNYA, KARNA MAKSIAT IBLIS BERSUMBER DARI KESOMBONGAN) iblis menyangka bahwa sesungguhnya ia lebih baik dari baginda kita Nabi Adam. (DAN KESALAHAN) Nabi Adam AS. (BERSUMBER DARI NAFSU) dengan sebab keinginan beliau untuk merasakan buah Syahwat yang telah dilarang.

Maqolah kesepuluh : (DARI SEBAGIAN ORANG ZUHUD). Mereka adalah orang2 yang meremehkan dunia dan mereka tidak memperdulikannya, tetapi mereka hanya mengambil dari dunia sekedar kebutuhan mereka. Mereka berkata: (SIAPA SAJA YANG BERBUAT DOSA). Yakni ia menanggung/membawa dosa itu.  (SEDANGKAN IA TERTAWA). Yakni dalam keadaan gembira dengan menanggung dosa tersebut. (MAKA ALLAH AKAN MEMASUKANNYA KE NERAKA,DALAM KEADAAN IA MENANGIS). Karena sesungguhnya haknya adalah menyesal dan memohon ampun kepada Allah terhadap dosa tersebut. (DAN SIAPA YG MELAKUKAN KETA'ATAN SEDANGKAN IA MENANGIS). Karna malu kepada Allah ta'ala dan takut kepada-Nya atas kelalaiannya dalam keta'atannya itu. (MAKA SESUNGGUHNYA ALLAH AKAN MEMASUKANNYA KE DALAM SURGA DALAM KEADAAN TERTAWA).  Yakni ia bergembira dengan sangat gembira karna berhasil dalam pencariaanya, yaitu ampunan Allah ta'ala
Maqolah ke sebelas : (DARI SEBAGIAN ORANG BIJAK) yakni para wali,mereka berkata: (JANGANLAH KALIAN MEREMEHKAN DOSA-DOSA KECIL) yakni janganlah kalian menghitungnya sebagai dosa kecil (KARNA SESUNGGUHNYA DARI DOSA KECIL ITU AKAN BERCABANG-CABANG DOSA-DOSA YANG BESAR) dan terkadang murka Allah pada dosa-dosa kecil tersebut.
Maqolah ke 12 : (DARI NABI SAW: BUKAN DOSA KECIL, MAKSIAT YANG DISERTAI DENGAN TERUS DIKERJAKAN)
Karena dosa kecil yg terus menerus dilakukan menjadi besar sehingga menjadi dosa besar, dan juga sesungguhnya dosa kecil yang diniatkan untuk senantiasa dikerjakan akan menjadi dosa besar.
Karna niat seseorang dalam melakukan maksiat adalah perbuatan maksiat.
(DAN BUKAN DOSA BESAR MAKSIAT YANG DISERTAI DENGAN PERMOHONAN AMPUN)
Yakni bertaubat dengan syarat-syaratnya, karna sesungguhnya taubat dapat menghapus pengaruh perbuatan salah meskipun kesalahan itu besar.
Maqolah ketiga belas : (DIKATAKAN: CITA2 'ARIF ADALAH PUJIAN)
Yakni keinginan orang2 Ahli ma'rifat kepada Allah adalah memuji Allah ta'ala dengan keindahan sifat-sifatNya.
(DAN CITA2 ORANG ZUHUD IALAH DO'A)
Yakni keinginan orang yang berpaling dari sesuatu yg melebihi ukuran yg dibutuhkan dari urusan dunia dengan hatinya adalah do'a, yaitu merendahkan diri kepada Allah ta'ala dengan memohon segala yg ada disisi-Nya.
(KARNA SESUNGGUHNYA CITA2 ORANG 'ARIF ADALAH TUHANNYA) bukan pahala dan bukan surga
(SEDANGKAN CITA2 ORANG ZUHUD ADALAH DIRINYA SENDIRI)
Yakni manfa'at dirinya sendiri berupa pahala dan surga.
Maka bedakanlah antara orang yang cita2nya memperoleh bidadari dan orang yang cita2nya menyingkap satir (rahasia Allah)
Maqolah ke empat belas : (DARI SEBAGIAN AL-HUKAMA/ORANG BIJAK: ''SIAPA SAJA MENYANGKA BAHWA IA MEMPUNYAI PENOLONG YANG LEBIH UTAMA DARI ALLAH, MAKA SANGAT SEDIKIT PENGETAHUANNYA TENTANG ALLAH).
maknanya siapa saja yang menyangka bahwa ia memiliki penolong yg lebih dekat daripada Allah, dan lebih banyak menolong daripada-Nya,maka orang itu belum mengenal Allah Ta'ala.
(DAN SIAPA SAJA YANG MENYANGKA BAHWA IA MEMPUNYAI MUSUH YANG LEBIH MENGANCAM DARI NAFSUNYA, MAKA SANGAT SEDIKIT PENGETAHUANNYA TENTANG DIRINYA)
maksudnya adalah siapa saja yang menyangka bahwa ia memiliki musuh yang lebih kuat dari nafsu amarahnya dan nafsu tercela, maka sesungguhnya orang itu belum mengenal dirinya.
Maqolah kelima belas : (DARI SAYYIDINA ABUBAKAR ASH-SHIDDIQ RA. MENGENAI FIRMAN ALLAH TA'ALA ''TELAH NAMPAK KERUSAKAN DI DARAT DAN DI LAUT...(QS:AR-RUM:41)'' BELIAU BERKATA:) yakni sayyidina Abubakar dalam menafsirkan ayat tersebut: (DARAT ADALAH LISAN, SEDANGKAN LAUT ADALA HATI, APABILA LISAN ITU RUSAK) dengan mencaci maki umpamanya (MAKA MENANGISLAH JIWA-JIWA MANUSIA) yakni orang2 dari keturunan Nabi Adam AS. (DAN APABILA HATI RUSAK) dengan riya' umpamanya (MAKA MENANGISLAH PARA MALAIKAT)
sebagian ulama mengatakan: ''hikma adanya lisan itu satu adalah: peringatan awal bagi seorang hamba, bahwasannya ia tidak sepatutnya berbicara kecuali dalam hal yang penting atau berbicara tentang kebaikan'' dan pendapat lain mengatakan:''hikma adanya lisan itu satu adalah: "karna sesungguhnya lisan mengucapkan segala bahasa yang diucapkan kepada Dzat yang maha Esa yaitu Allah ta'ala demikian juga hati. berbeda halnya dengan mata dan telinga, karna sesuatu yang dilihat dan didengar itu berbilangan. sebagian lain mengatakan: kebutuhan mendengar dan melihat lebih banyak daripada kebutuhan berbicara.
sesungguhnya sayyidina Abubakar menyerupakan hati dengan laut, karna sangat dalam dan luasnya. intaha
Maqolah ke enam belas : (DIKATAKAN:''SESUNGGUHNYA HAWA NAFSU ITU DAPAT MENJADIKAN RAJA-RAJA SEBAGAI BUDAK)
Karna sesungguhnya orang yang mencintai sesuatu, maka jadilah orang itu budaknya.
(SEDANGKAN SABAR MENJADIKAN BUDAK SEBAGAI RAJA) karna sesungguhnya seorang budak dengan kesabarannya akan meraih apa yang ia inginkan.
(TIDAKKAH ENGKAU MELIHAT) yakni tidak sampaikah pengetahuanmu (TERHADAP) kisah baginda kita yang mulia,putra orang mulia,putra orang mulia,putra orang mulia, yaitu (NABI YUSUF) Ash-Shiddiq putra Nabi Ya'kub yang sabar, putra Nabi Ishaq yang murah hati, Putra Nabi Ibrohim sang kekasih yang banyak berdo'a (DAN SITI ZULAIKHA'')
Karna sesungguhnya siti Zulaikha mencintai Baginda kita Nabi Yusuf, dengan cinta yang bergelora, sementara Nabi Yusuf tetap bersabar menghadapi tipu daya dari gangguan Siti Zulaikha.
Maqolah ke tujuh belas : (DIKATAKAN: ''BERUNTUNGLAH) yakni mendapatkan kebaikan yg banyak (BAGI ORANG YANG AKALNYA JADI PIMPINAN),dengan jalan ia mengikuti akalnya yg sempurna, (SEDANG NAFSUNYA) yakni kecenderungan nafsunya kepada sesuatu yang tidak ia inginkan tanpa ada ajakan syariat (MENJADI TAWANAN) yakni terhalan dari melakukan hal itu.
(DAN CELAKALAH) yakni sangat binasa (BAGI ORANG YANG NAFSUNYA JADI PIMPINAN) dengan melepas hawa nafsunya kepada hal yang diinginkan, (SEDANG AKALNYA MENJADI TAWANAN'') yakni terhalang dari berfikir tentang nikmat-nikmat Allah ta'ala dan tentang keagungan Allah ta'ala.
Maqolah ke 18 : (DIKATAKAN : ''SIAPA SAJA YANG MENINGGALKAN DOSA, MAKA AKAN LEMBUT HATINYA) sehingga ia akan dapat menerima nasehat dan khusyu/penuh perhatian pada nasehat tersebut.
(DAN SIAPA SAJA YG MENINGGALKAN SEGALA YANG HARAM) dalam makanan, pakaian, dan lain2 (DAN MEMAKAN SEGALAH YG HALAL, MAKA AKAN JERNIH FIKIRANNYA'') terhadap ciptaan2 Allah ta'ala, yang menunjukan atas kekuasaan Allah ta'ala menghidupkan makhluk setelah mati dan atas ke-Esaan Allah ta'ala, keMaha kuasaan-Nya dan keMaha tahuan-Nya.
Maqolah ke 19 : (TELAH DIRIWAYATKAN KEPADA SEBAGIAN PARA NABI: ''TAATILAH AKU DI DALAM SEGALA HAL YANG TELAH AKU PERINTAHKAN KEPADAMU,DAN JANGAN ENGKAU DURHAKA KEPADAKU PADA SEGALAH HAL YANG TELAH AKU NASEHATKAN KEPADAMU) maksudnya adalah: dalam segala hal yang telah Aku serukan kepadamu menuju hal2 yg didalamnya terdapat kebaikan dan Aku melarangmu dari segala hal yg didalamnya terdapat kerusakan.

Maqolah ke 20 : (DIKATAKAN: '' SEMPURNANYA AKAL ITU ADALAH MENGIKUTI KERIDHOAN ALLAH TA'ALA DAN MENJAUHI MURKA-NYA) maka yg menyelisihi dari kedua perkara tersebut adalah perbuatan gila. (tidak sempurna akalnya).
Maqolah ke 21 : (DIKATAKAN: ''TIDAK ADA KEASINGAN BAGI ORANG YANG MEMPUNYAI KEUTAMAAN,DAN TIDAK ADA TANAH AIR BAGI ORANG BODOH'')
Maksudnya: orang yang disifati dengan keilmuan dan mengamalkan ilmunya, maka ia dimuliakan lagi terhormat di sisi manusia, di negri manapun ia berada, maka keberadaannya di setiap negri di sisinya adalah tanah airnya, meskipun ia pendatang,
Sedangkan orang bodoh kebalikan dari hal itu.
Maqolah ke 22 : (DIKATAKAN: ''SIAPA SAJA YANG DENGAN KETA'ATANNYA DISISI ALLAH DEKAT,MAKA IA DITENGAH2 MANUSIA MENJADI TERASING'')
Maksudnya adalah: siapa saja yg senang menyibukan diri dengan berbuat ta'at kepada Allah ta'ala,jadilah ia terasing jauh dari manusia.
Maqolah ke 23 : (DIKATAKAN:''GERAKAN TA'AT MENUNJUKAN MA'RIFAT, SEBAGAIMANA GERAKAN TUBUH MENUNJUKAN KEHIDUPAN.'')
yakni: sesungguhnya perbuatan ta'at seorang hamba kepada Allah merupakan tanda atas ke ma'rifatannya kepada Allah. Dan Apabila sedikit, maka sedikit pula, karna sesungguhnya dhohir itu adalah cerminan batin.
Maqolah ke 24 : (NABI SAW.BERSABDA: ''SUMBER SEMUA KESALAHAN ADALAH CINTA DUNIA) yaitu sesuatu yang melebihi kebutuhan (DAN SUMBER FITNAH ADALAH TIDAK MENGELUARKAN 1/10) zakat pertanian DAN ZAKAT) pada umumnya.
Ini adalah athof 'am ala khos.
Karna sesungguhnya al-'Usryru(1/10) itu hanya khusus pada tanaman dan buah2an,sedangkan zakat meliputi al 'Usyru tersebut,zakat emas dan perak,binatang ternak,dan zakat badan (zakat fitrah)
Maqolah ke 25 : (DIKATAKAN: ''ORANG YANG MENGAKUI KEKURANGAN ) yakni lemah dari perbuatan ta'at (SELAMANYA ADALAH ORANG YANG TERPUJI, DAN MENGAKUI KEKURANGAN ITU TANDA-TANDA DITERIMANYA AMAL'')
Karna hal itu menunjukan tidak adanya sifat 'ujub dan sombong.
Maqolah ke 26 : (DIKATAKAN:'' KUFUR NIKMAT ITU TERCELAH)
Yakni tidak bersyukur terhadap nikmat menunjukan kerendahan jiwa
(DAN BERTEMAN DENGAN ORANG BODOH)
Yaitu orang yang menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya padahal ia mengerti kejelekannya (ADALAH SIAL'')
Yakni tidak berkah.
Sebagaimana imam Thobroniy meriwayatkan dari Busyair, bahwasannya Nabi SAW.bersabda: ''ishrimil ahmaq'' (putuskanlah orang bodoh).
Yakni putuskanlah mencintainya. Maknanya jangan menemaninya karna kejelekan prilakunya, dan karna sesungguhnya tabiat itu suka mencuri, dan kadang2 tabiatmu mencuri dari dirinya. (ATH-THIBA'A SARROQOTUN WA QOD YASRUQU TOB'UKA MINHU)
‎(LIANNA ATH-THIBA'A SARROQOTUN WA QOD YASRUQU TOB'UKA MINHU)
Diriwaytkan oleh imam turmudzi dari ibn Amr, bahwasannya Nabi SAW. Bersabda:''ada 2 perilaku,siapa saja yang ada 2 perilaku itu pada dirinya, maka Allah mencatatnya sebagai orang yang bersyukur dan orang yang sabar, dan siapa saja yang keduanya tidak ada pada dirinya, maka Allah tidak mencatatnya sebagai orang yang bersyukur dan tidak pula orang yang sabar:
1.orang yang dalam urusan agamanya melihat kepada orang diatasnya,lalu ia mengikutinya dan dalam urusan dunianya ia melihat kepada orang di bawahnya,lalu ia memuji Allah atas segala karunia yang diberikan Allah kepadanya, maka Allah akan mencatatnya sebagai orang yang bersyukur dan penyabar.
2.dan orang yang dalam urusan agamanya melihat kepada orang dibawahnya, dan dalam urusan dunianya melihat kepada orang di atasnya,lalu ia bersedih atas segala ketertinggalannya, maka Allah tidak akan mencatatnya sebagai orang yang bersyukur dan penyabar''
Maqolah ke 27 : seorang penyair berkata: -WAHAI ORANG YANG SIBUK DENGAN DUNIANYA*SUNGGUH TERTPU DIRINYA OLEH PANJANG ANGAN2 -ATAU SENANTIASA DALAM KELALAIAN*HINGGA SEMAKIN DEKATKEPADA DIRINYA SANG AJAL -KEMATIAN DATANG DENGAN TIBA2*SEMENTARA KUBUR ADALAH PETI AMAL -SABARLAH MENGHADAPI KEADAAN DUNIA*TIADA KEMATIAN KECUALI DENGAN AJAL
Diriwayatkan oleh imam Dailamiy bahwasannya Nabi Saw bersabda:
''meninggalkan dunia lebih pahit dari buah jadam dan lebih berat dari tebasan pedang di jalan Allah.
Tidaklah seseorang yang meninggalkan dunia, melainkan Allah pasti akan memberinya ganjaran yang telah Allah berikan kepada para syuhada.
Meninggalkan dunia itu ialah menyedikitkan makan, rasa kenyang, dan tidak menyukai pujian dari manusia.
Karna sesungguhnya, siapa saja yang lebih menyukai pujian dari manusia, maka ia lebih mencintai dunia dan kenikmatannya,
dan siapa saja yang dibahagiakan oleh kenikmatan yang paling nikmat (surga), maka hendaklah ia tinggalkan dunia dan pujian dari manusia''
Maqolah ke 28 : (DARI ABU BAKAR ASY-SYIBLIY RA.)
Bagdad tempat kelahiran beliau dan tumbuh dewasanya, beliau bersahabat dengan Syekh Al-Junaid dan beliau bermadzhab maliki.
Beliau ''hidup'' selama 87 tahun, dan meninggal tahun 334 h., dan makam beliau ada di bagdad.
(SYEKH ASY-SYIBLIY TERMASUK DIANTARA PEMBESAR AHLI MA'RIFAT)
Kepada Allah ta'ala
(BELIAU BERKATA:)
Didalam munajatnya: (''WAHAI TUHANKU SESUNGGUHNYA AKU MENYUKAI UNTUK MEMEBERIKAN KEPADA-MU SELURUH KEBAIKANKU SERTA KEFAKIRANKU)
Yakni kebutuhanku kapada kebaikan itu (DAN KELEMAHANKU) yakni ketidak-mampuanku memperbanyak ibadah. (MAKA BAGAIMANA ENGKAU TIDAK SUKA WAHAI TUAN-KU, UNTUK MEMBERIKAN SESUATU KEPADAKU) yakni Engkau memberi ma'af bagiku (AKAN SELURUH KESALAHANKU, DISERTAI MAHA KAYANYA ENGKAU, WAHAI TUHANKU, DARIKU'') yakni dari menyiksaku, karna segala kesalahanku tidak akan membahayakan Engkau dan segala kebaikanku tidak akan memberi manfa'at kepada-Mu.
Berikut ini adalah bait-bait syair yg telah diizakan kepadaku(Syekh nawawi Al-bantanie) oleh salah seorang ulama untuk dibaca 7 kali usai shalat jum'at.
ilahi lastu lilfirdausi ahlan#wa laa aqwa ala naaril jahimi.
Fahab liy zullatiy wa ighfir dzunubi#fa innaka ghoofirud Dzanbil Adhiimi.
Wa'Aamilniy mu'amalatil Kariimi#wa tsabitnii 'alan Nahjil Qowiimi.
'ya Tuhanku. Tak layak bagiku menghuni surga firdaus-Mu#namun aku tak kuat bila menempati neraka jahim.
Ma'afkan semua kesalahanku,dan ampunilah dosaku#karna hanya Engkaulah yang mengampuni dosa2 besar.
Perlakukanlah aku sebagaimana engkau memperlakukan orang2 Mulia#dan kokohkanlah keyakinanku pada jalan yang lurus.
‎(HIKAYAT) Syeikh Asy-Syibliy perna berkunjung kepada Ibnu Mujahid, lalu beliau dipeluk oleh Ibnu Mujahid dan dicium diantara kedua matanya (dahinya).
Lalu Ibnu mujahid ditanya mengenai hal itu.
Beliau berkata: ''Aku perna melihat Nabi Saw di dalam tidur, dan sunggu Asy-Syibliy mendatangi Nabi Saw. lalu Nabi Saw berdiri menyambutnya dan mencium keningnya.
Lalu aku berkata: ''wahai Rasulullah, mengapa Engkau berbuat demikian terhadap Asy-Syibliy? Beliau menjawab: ''karna, tidaklah ia mengerjakan Shalat Fardhu, melainkan dia membaca dua ayat di akhir sholatnya.
''LAQOD JA A KUM ROSUULUN MIN ANFUSIKUM 'AZIIZUN ALAIHI MAA 'ANITTUM HARISHUN 'ALAIKUM BIL MU'MINIINA RO'UUFUR ROHIIM (128) FAA IN TAWALLAU FAQUL HASBIYALLAHU LAA ILAHA ILLA HUWA, 'ALAIHI TAWAKKALTU, WA HUWA ROBBUL 'ARSYIL 'ADHIIM (qs: At-Taubah:128-129) kemudian ia mengucapkan ''SHOLLALLAHU 'ALAIKA YAA MUHAMMAD (semoga Allah melimpahkan shalawat-Nya kepadamu, wahai Muhammad).
''Lalu aku bertanya kepada Asy-Syibli tentang hal yang beliau baca setelah sholat, lalu beliau menyebutkan sama seperti itu''
Maqolah ke 29 : (BERKATA) syekh Asy-Syibliy (''APABILA ENGKAU INGIN MERASA NYAMAN DENGAN ALLAH) yakni hatimu tenang bersama Allah dan tidak lari dari-Nya (MAKA LEPASKAN DIRIMU DARI NAFSUMU'') yakni, maka putuskanlah segala yg disukai oleh nafsumu.
Syeikh Asy-Syibily ditanya setelah beliau meninggal ttg keadaan dirinya, didalam mimpi (seseorang), lalu beliau berkata: ''Allah berfirman kepadaku: '' hai Abu bakar, tahukah engkau mengapa Aku mengampunimu?
Aku berkata:''sebab amal sholehku''
Allah berfirman:''bukan''
Aku berkata:''sebab keikhlasan ibadah-ibadahku''
Allah berfirman: ''bukan''
Aku berkata: ''sebab hajiku,puasaku,dan sholatku''
Allah berfirman: ''bukan''
Aku berkata:''sebab hijraku ke orang-orang sholeh dan menuntut ilmu''
Allah berfirman: ''bukan''
Aku berkata: ''Wahai Tuhanku, jadi sebab apa?
Maka Allah ta'ala berfirman: ''ingatkah ketika engkau berjalan di gerbang kota bagdad,lalu engkau menemukan seekor kucing kecil, yg sungguh hawa dingin telah membuatnya lemah,dan ia terpojok karna sangat dinginnya. Lalu engkau mengambilnya karna rasa sayang kepada kucing itu dan memasukannya di jubahmu sebagai perlindungan kepada kucing itu''? Maka aku berkata: ''ya''. Lalu Allah berfirman: ''sebab rasa sayangmu kepada kucing itulah,maka Aku menyayangimu''

Maqolah ke 30 : (Berkata) Syekh Asy-Syibliy (''SEANDAINYA ENGKAU TELAH MERASAKAN LEZATNYA BERHUBUNGAN) yakni dekat bersama Allah ta'ala (PASTI ENGKAU MENGETAHUI PAHITNYA PUTUS) dengan-Nya, yakni: jauh dari Allah ta'ala, karna sesungguhnya hal itu merupakan siksaan terbesar di sisi kekasih Allah. Diantara do'a Nabi Saw adalah : ALLAHUMMAR ZUQNI LADDZATAN NADHRI ILA WAJHIKAL KARIIM WAS SAUQO ILA LIQQOIKA. ''Ya Allah berilah aku rizki berupa kelezatan memandang Wajah-Mu yang mulia dan kerinduan bertemu dengan-Mu''.
Bab Ats-Tsulatsiyyu (tiga-tiga)
Didalamnya berisi 55 nasihat, 7 khobar, dan sisanya atsar.
Maqolah ke 1 : (DIRIWAYATKAN DARI NABI SAW., BELIAU BERSABDA: SIAPA SAJA YANG BERPAGI HARI) yakni memasuki waktu pagi (DAN IA MENGELUHKAN) kepada orang-orang (AKAN KESULITAN HIDUPNYA, MAKA SEAKAN-AKAN IA MENGELUHKAN TUHANNYA).
Mengeluh/mengadu itu tidak pantas kecuali hanya kepada Allah, karna mengadu/mengeluh termasuk do'a. Adapun mengadu/mengeluh kepada manusia, maka itu termasuk tanda-tanda tidak ridho dengan pembagian Allah ta'ala kepadanya.
Sebagaimana diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud, beliau berkata: ''Rasulullah saw bersabda: ''maukah kalian aku ajarkan beberapa kalimat yang telah diucapkan oleh Nabi Musa as ketika beliau mengarungi lautan bersama bani isroil?''
Lalu kami berkata: ''tentu ya Rasulullah''
Nabi bersabda: ''ucapkanlah oleh kalian, '' ALLAHUMMA LAKAL HAMDU WA ILAIKAL MUSYTAKAA WA ANTAL MUSTA'AN WA LAA HAULA WA LAA QUWATA ILLA BILLAHIL ALIYIL ADHIIM''
(ya Allah hanya bagi-Mu segala puji,dan hanya kepada-Mu keluhan diadukan,dan Engkaulah yang dimintai pertolongan, tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah yang maha luhur lagi maha agung)
Syekh Al-A'masy berkata: '' maka aku tidak perna meninggalkan kalimat do'a itu semenjak aku mendengarnya dari saudara kandungku, yaitu Al-Asadiy Al-kufiy, dan beliau menerima dari Sayyidina Abdullah ra.''
Syekh Al-A'masy berkata: ''telah datang kepadaku aat (sebangsa malaikat) beliau berkata: ''wahai sulaiman tambahkan pada do'a tersebut dengan kalimat ini: WA NASTA'INUKA 'ALA FASAADI FIINA WA NAS'ALUKA SOLAAHA AMRINAA KULLIHI''
(dan kami memohon pertolongan-Mu atas kerusakan yang ada pada kami, dan kami memohon kepada-Mu kebaikan urusan kami seluruhnya).
(''SIAPA SAJA BERPAGI HARI) yakni memasuki pagi hari (MERASA SEDIH TERHADAP URUSAN DUNIA, MAKA SUNGGUH DIPAGI HARI IA TELAH MEMBENCI ALLAH)
Maknanya, siapa saja yang bersusah hati atas urusan dunia, maka sungguh ia telah marah kepada Allah, karna berarti ia tidak Ridho dengan Qodho Allah dan ia tidak sabar atas cobaan-Nya, dan ia tidak percaya dengan takdir-Nya, karna sesungguhnya setiap sesuatu yang terjadi di dunia, adalah berdasarkan Qodho dan Qodar-Nya.
(SIAPA SAJA YANG MERENDAHKAN DIRI TERHADAP ORANG KAYA KARNA KEKAYAANNYA, MAKA SUNGGUH TELAH HILANG 2/3 AGAMANYA'')
Maksudnya, karna sesungguhnya syariat mengajarkan bahwa adanya pengagungan terhadap menusia itu adalah karna alasan amal sholehnya dan karna ilmunya, bukan pengagungan karna alasan hartanya.
Syekh Abdul Qadir Al-Jailany ra, berkata: ''haruslah bagi setiap orang beriman melakukan 3 perkara dalam seluruh keadaanya, yaitu:
1.terhadap perintah,ia harus mematuhinya.
2.terhadap larangan,ia mesti menjauhinya.
3.terhadap takdir ia mesti merelakannya''.
Maka sekurang-kurangnya keadaan orang yang beriman, tidak boleh kosong pada dirinya salah satu dari 3 perkara tersebut. Maka selayaknya baginya menetapkan cita-citanya (terhadap 3 perkara tsb) di dalam hatinya,dan membicarakan hal itu (3 perkara tsbt) pada dirinya dan ia mempergunakan anggota tubuhnya dengan halnya (3 perkara tsbt) itu pada seluruh keadaanya.
Maqolah ke 2 : dari sayidina Abubakar Ash-Shiddiq ra: ''TIGA PERKARA TIDAK AKAN TERCAPAI DENGAN TIGA PERKARA,
-KAYA DENGAN ANGAN-ANGAN) maksudnya kaya tidak bisa diperoleh dengan angan-angan/lamunan-lamuna
n, akan tetapi berdasarkan pembagian dari Allah ta'ala.
(-MUDA DENGAN SEMIR)
yakni, muda tidak bisa diperoleh dengan menyemir rambut menggunakan inai (pacar rambut) dan semacamnya.
(-SEHAT DENGAN OBAT)
yakni, sehat tidak akan didapat dengan obat saja,akan tetapi melalui penyembuhan dari Allah ta'ala.
Maqolah ke 3 : dari sayina Umar ra (''RASA SAYANG) mencintai (KEPADA MANUSIA ADALAH SETENGAH DARI KECERDASAN AKAL)..
Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Ibnu Hibban, Thobroniy dan Baihaqi dari Jabir bin Abdullah, bahwasannya Nabi saw bersabda:''ramah tamah terhadap manusia adalah shodaqoh''
Yakni: berlaku lemah lembut kepada manusia dengan ucapan dan perbuatan, akan diberi pahala perbuatannya itu sebagai pahala shodaqoh.
Diantara keramahan Nabi saw adalah, beliau tidak pernah mencelah makanan, tidak pernah membentak pembantu, dan tidak perna memukul istri.
Ramah tamah adalah meninggalkan dunia untuk tujuan agama, kebalikan dari mencari muka.
(PERTANYAAN YANG BAIK) kepada ulama (ADALAH SETENGAH ILMU) karna ilmu itu dapat diperoleh melalui bertanya.
Dan (PERENUNGAN YANG BAIK) yakni melakukan segala perkara berdasarkan pengetahuan tentang akibatnya (MERUPAKAN SETENGAH KEHIDUPAN'') yaitu lahan usaha seseorang yang bisa hidup dengan sebab-sebab tersebut.
Maqolah ke 4 : (DARI SAYYIDINA UTSMAN RA:- SIAPA SAJA YANG MENINGGALKAN DUNIA) yakni dengan menyedikitkan kenyang dan makan, dan tidak menyukai pujian dari manusia, (MAKA IA AKAN DICINTAI ALLAH TA'ALA) karna meninggalkan riya' dan keangkuhan.
(-SIAPA SAJA YANG MENINGGALKAN DOSA,MAKA IA AKAN DICINTAI OLEH MALAIKAT), karna ia tidak melelahkan malaikat penulis, yaitu malaikat yang selalu mencatat perbuatan jelek.
(-DAN SIAPA SAJA YANG MENANGGALKAN SIFAT TAMAK TERHADAP MILIK MUSLIM LAIN),yakni memutuskannya (NISCAYA AKAN DICINTAI OLEH ORANG LAIN) orang yang menanggalkan sifat rakus/tamak terhadap milik orang lain akan dicintai semua orang, sebab dia tidak menjadi beban pikiran orang lain.
Maqolah ke 5 : (DARI SAYYIDINA ALI RA:''SESUNGGUHNYA DARI SEKIAN BANYAK NIKMAT DUNIA, CUKUPLAH ISLAM SEBAGAI NIKMAT BAGIMU)
Karna sesungguhnya nikmat Allah yang paling besar bagi seorang hamba adalah Allah menciptakannya dari tidak ada menjadi ada, dan mengeluarkannya dari kegelapan kufur kepada cahaya islam.
(SESUNGGUHNYA DARI SEKIAN BANYAK KESIBUKAN, CUKUPLAH KETA'ATAN SEBAGAI KESIBUKAN BAGIMU)
Karna ta'at kepada Allah ta'ala merupakan kesibukan yang paling besar.
(DAN DARI SEKIAN BANYAK PELAJARAN, CUKUPLAH KEMATIAN SEBAGAI PELAJARAN BAGIMU'').
Karna sesungguhnya kematian adalah nasehat yang paling besar bagi manusia.
Maqolah ke 6 : (DARI ABDULLAH BIN MAS'UD RA:'' BETAPA BANYAK MANUSIA YANG DIHUKUM SECARA BERANGSUR-ANGSUR MELALUI KENIKMATAN YANG DIBERIKAN KEPADANYA.
BETAPA BANYAK MANUSIA YANG MENDAPAT FITNAH) yakni mendapat cobaan (DENGAN PUJIAN) dengan banyaknya pujian orang2 (KEPADANYA)
(DAN BETAPA BANYAK ORANG YANG TERTIPU) yakni merasa tenang hatinya di dunia dan melalaikan akhirat (DENGAN TERTUTUP) yakni dengan sebab Allah menutup aibnya (ATAS DIRINYA'').
Maqolah ke 7 : (DARI NABI DAWUD AS. BELIAU BERSABDA: ''TELAH DIWAHYUKAN DI DALAM KITAB ZABUR) yaitu kitab yang telah diturunkan kepada beliau (HAK ATAS ORANG BERAKAL) yakni kewajiban atasnya adalah (IA TIDAK MENYIBUKAN DIRI, KECUALI DENGAN TIGA) perkara (MENYEDIAKAN BEKAL UNTUK KEMBALI KEPADA ALLAH) yakni untuk akhiratnya, dengan melaksanakan segala perbuatan baik.
(MENYEDIAKAN ONGKOS UNTUK KEHIDUPAN) yakni memenuhi urusan hariaanya dan menjaga kehormatannya. Dalam ibarat lain dikatakan: pandai dalam mengatur kehidupannya.
(DAN MENCARI KELEZATAN DENGAN SESUATU YANG HALAL) Karna sesungguhnya usaha yang halal hukumnya wajib.
Maqolah ke 8 : (DARI ABU HURAIROH RA.)nama beliau adalah Abdurahman bin Shorin (BAHWASANNYA TELAH BERSABDA) Nabi Saw. (ADA TIGA PERKARA YANG DAPAT MENYELAMATKAN) yakni penyandangnya dari adzab (ADA TIGA PERKARA YANG DAPAT MEMBINASAKAN) yakni yg akan menimpa pelakunya di dalam kebinasaan. (ADA TIGA PERKARA YANG DAPAT MENINGGIKAN DERAJAT) yakni kedudukan yang tinggi di akhirat. (DAN ADA TIGA PERKARA YANG DAPAT MENGHAPUS DOSA) dosa-dosa pelakunya.
(ADAPUN YANG MENYELAMATKAN ADALAH: -TAKUT KEPADA ALLAH TA'ALA BAIK KETIKA BERADA DITEMPAT SEPI MAUPUN KETIKA BERADA DI TEMPAT RAMAI) didahulukan kata sepi, karna sesungguhnya taqwa kepada Allah secara diam-diam lebih tinggi derajatnya.
(-HIDUP SEDERHANA BAIK DI SAAT FAQIR DAN KAYA) yakni bersikap sedang didalam kehidupan, dengan tidak melewati batasan dalam kehidupan, dan ridho dengan hal tersebut.
(ADIL, BAIK DISAAT SENANG MAUPUN MARAH) dengan cara ia marah karna Allah dan ridho karna ridho Allah.
(TIGA PERKARA YANG DAPAT MEMBINASAKAN YAITU:- SANGAT KIKIR) yakni sangat pelit, hingga ia tidak melaksanakan apa yang wajib atasnya dari hak Allah dan hak Makhluk.
didalam riwayat lain:''sangat kikir yang dituruti'': yakni pelit yg diturutioleh manusia. Adapun jika pelit yang ada pada dirinya tidak dituruti, maka pelit itu tidak mencelakakan, karna sesungguhnya pelit termasuk sifat-sifat yang melekat/sifat dasar dalam jiwa manusia.
-(HAWA NAFSU YANG DITURUTI) yakni dengan mengikuti apa yang diperintahkan oleh hawa nafsunya.
(-DAN KEKAGUMAN SESEORANG PADA DIRINYA SENDIRI) yakni pandangannya kepada dirinya sempurna serta melupakan karunia Allah ta'ala dan merasa aman dari hilangnya karunia itu.
(ADAPUN YANG MENINGGIKAN DERAJAT YAITU:- MENEBARKAN SALAM) yakni mengucapkan ucapan salam diantara sesama manusia dengan cara engkau mengucapkan salam kepada orang yang engkau kenal dan orang yang tidak engkau kenal.
(-MEMBERI MAKAN BERUPA MAKANAN) kepada tamu dan kepada orang yang lapar.
(DAN SOLAT DI MALAM HARI SEMENTARA ORANG-ORANG SEDANG TIDUR) yakni sholat tahhajud di tengah malam, di saat manusia sedang terlena dalam kenikmatan tidur.
(ADAPUN TIGA PERKARA YANG DAPAT MENGHAPUS DOSA) yakni segala perbuatan yang biasanya dapat menghapus dosa-dosa
(YAITU MENYEMPURNAKAN WUDHU DI WAKTU DINGIN) yakni dengan melakukan sunnah-sunnahnya.
(MELANGKAKAN KAKI UNTUK MELAKUKAN SOLAT BERJAMA'AH
-MENANTI SHOLAT SETELAH SHOLAT) yakni menunggu tibanya waktu sholat yang ke dua usai mengerjakan shalat yang pertama. dan seperti ini pula menunggu untuk melakukan setiap kebaikan.
Maqolah ke 9 : (JIBRIL AS. BERKATA: ''WAHAI MUHAMMAD HIDUPLAH ENGKAU SEKEHENDAKMU, SESUNGGUHNYA ENGKAU AKAN MATI) Karna sesungguhnya akhir kehidupan adalah kematian
(DAN CINTAILAH ORANG YANG ENGKAU KEHENDAKI, SESUNGGUHNYA ENGKAU AKAN BERRPISAH DENGANNYA) yakni berpisah dengan orang yang kau kehendaki sebab kematian.
(DAN BERAMALLAH SEKEHENDAKMU, SESUNGGUHNYA ENGKAU AKAN DIBALAS) karna semua hamba akan dibalas atas semua amal perbuatan mereka. jika amalnya baik, maka baik pula balasannya, dan jika jelek, maka jelek pula balasannya.
Maqolah ke 10 : ''(NABI SAW. BERSABDA: ''ADA TIGA KELOMPOK MANUSIA YANG MEREKA AKAN DIBERI NAUNGAN OLEH ALLAH DI BAWA NAUNGAN ARSY-NYA DI HARI TIDAK ADA NAUNGAN KECUALI NAUNGAN-NYA) yakni hari kiamat.
1(ORANG YANG BERWUDHU DI WAKTU YANG TIDAKMENYENANGKAN) Maksudnya adalah di waktu2 yang memberatkan yaitu di waktu2 yg sangat dingin.
2.(ORANG YANG BERJALAN KE MASJID DI WAKTU GELAP) Untuk tujuan sholat bersama jama'ah

3.(ORANG YANG MEMBERI MAKAN ORANG YANG LAPAR)''
Maqolah ke 11 : (DITANYAKAN KEPADA NABI IBRAHIM ''KARENA APA ALLAH MENJADIKANMU SEBAGAI KEKASIH?
BELIAU BERSABDA: KARNA 3 HAL:
1.AKU LEBIH MEMILIH/MENGUTAMAKAN PERINTAH ALLAH DIATAS PERINTAH SELAIN-NYA.) di naskah yang lain dengan menggunakan kalimat: ''aku tidak memilih/mengutamakan perintah yang lain diatas perintah Allah Ta'ala
(2.AKU TIDAK MERISAUKAN/MENGHAWATIRKAN SESUATU YANG TELAH DITANGGUNG OLEH ALLAH UNTUKKU) Yakni, tidak bersikukuh dengan sesuatu urusan yang telah ditanggung oleh Allah untukku dari rizki-Nya.
(3.AKU TIDAK MAKAN, BAIK DI PADA SOREH HARI MAUPUN PAGI HARI, KECUALI BERSAMA TAMU.'')
Diriwiyatkan bahwasannya Nabi Ibrahim as, selalu berjalan sejauh 1 mil atau 2 mil untuk mencari orang yang akan makan bersama beliau alaihi salam.
Maqolah ke 12 : (DARI SEBAGIAN ORANG-ORANG BIJAK) yakni pengobat hati
(ADA 3 HAL YANG DAPAT MENGHILANGKAN KEGUDAHAN/KECEMASAN:
1.DZIKIR KEPADA ALLAH TA'ALA)
dengan shigot (kalimat) apa saja yg ada, seperti ia banyak mengucapkan kalimat: LAA ILAHA ILLALLAH WA LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLA BILLAH, atau bermunajat, seperti ia mengucapkan: '' Wahai Dzat yang memberi pertolongan kepada setiap pengeluh yang menyeruh-Nya, Wahai Dzat yang mengabulkan setiap yang butuh yang memohon kepada-Nya, Wahai Dzat yang memberi kecukupan kepada orang yang lebih mengutamakan-Nya atas dunianya, aku memohon kepada-Mu untuk mencapai sesuatu yang tidak bisa aku mencapainya kecuali dengan pertolongan-Mu, dan menolaknya, kecuali dengan kekuatan-Mu.
Dan aku memohon kepada-Mu kebaikan yang berisi 'afiyah (sehat jasmani dan rohani) dan 'afiyah yang mengandung kebaikan, dengan rahmat-Mu wahau Dzat yang maha pengasih di antara orang2 yang welas asih''.
(2.MENEMUI PARA WALI ALLAH) dari ulama dan orang-orang sholeh.
(3.mendengarkan PETUAH ORANG-ORANG BIJAK'')
Yakni orang2 yang menunjukan kedua kebaikan, dunia dan akhirat.
Maqolah ke 13 : (DARI HASAN AL-BASHRIY RA.) beliau termasuk pemuka/pembesar tabi'in (BELIAU BERKATA: SIAPA SAJA YANG TIDAK ADA ADAB PADA DIRINYA) terhadap Allah ta'ala dan dan terhadap makhluk (MAKA TIDAK ADA ILMU PADA DIRINYA) yakni dianggap tidak berilmu.
(SIAPA SAJA YANG TIDAK ADA KESABARAN PADA DIRINYA) dalam menanggung cobaan dan gangguan makhluk, dan tidak sabar atas kesulitan menjauhi segala ma'siat serta tidak sabar atas penunaian segala kewajiban (MAKA TIDAK ADA AGAMA PADA DIRINYA) yakni dianggap tidak beragama (sempurna)
(DAN SIAPA SAJA YANG TIDAK MEMILIKI SIFAT WARO' PADA DIRINYA) yakni terhadap segala hal yang haram dan syubhat, (MAKA TIDAK ADA DERAJAT PADA DIRINYA) yakni ia tidak mempunyai kedudukan di sisi Allah dan tidak mempunyai kedekatan dari Allah ta'ala.
Maqolah ke 14 : (DIRIWAYATKAN, BAHWA SEORANG LAKI-LAKI DARI BANI ISRO'IL KELUAR UNTUK MENUNTUT ILMU. LALU SAMPAILAH HAL ITU KEPADA NABI MEREKA,LALU BELIAU MENGUTUS SESEORANG KEPADA LAKI-LAKI ITU, LALU LAKI2 ITU MENGHADAP NABI. KEMUDIAN BERKATALAH NABI AS. KEPADANYA) yakni kepada laki2 tersebut.
(WAHAI PEMUDA, SESUNGGUHNYA AKU AKAN MENASEHATIMU DENGAN 3 HAL YANG BERISI ILMU ORANG2 TERDAHULU DAN YANG AKAN DATANG) yakni cukuplah engkau dengan 3 hal itu.
(1. TAKUTLAH KEPADA ALLAH,DALAM KEADAAN SENDIRIAN DAN DALAM BERAMAI-RAMAI)
Yakni disaat sembunyi dari orang2 dan di saat terlihat di hadapan mereka.
(2.TAHAN LISANMU DARI MAKHLUK,JANGAN ENGKAU BERCAKAP TERHADAP MEREKA KECUALI TENTANG KEBAIKAN).
(3.PERHATIKAN ROTIMU YANG ENGKAU MAKAN, HINGGA KEADAANNYA) yakni roti tersebut (BERASAL DARI YANG HALAL).
Maka saat itulah engkau boleh memakannya,dan bila tidak,maka kamu jangan memakannya.
(LALU PEMUDA ITU MENAHAN DIRI KELUAR) ke negri lain untuk mencari ilmu.
Maqolah ke 15 : (DIRIWAYATKAN BAHWA SEORANG PRIA DARI BANI ISRO'IL TELAH MENGUMPULKAN 80 PETI ILMU, DAN) pria itu (TIDAK MEMPEROLEH MANFA'AT DENGAN ILMUNYA. LALU ALLAH TA'ALA MEMBERI WAHYU KEPADA NABI MEREKA,) Alaihis salam (''KATAKAN KEPADA PENGUMPUL ILMU INI: WALAUPUN ENGKAU TELAH MENGUMPULKAN BANYAK ILMU, ILMU ITU TIDAK AKAN MEMBERI MANFA'AT KEPADAMU KECUALI ENGKAU MENGERJAKAN 3 HAL, YAITU:
1.JANGAN MENCINTAI DUNIA)
Yakni harta benda dunia dan keindahannya
(KARNA DUNIA ITU BUKAN NEGRI ORANG BERIMAN).
Maksudnya adalah, karna sesungguhnya dunia bukanlah negri ganjaran bagi orang2 beriman, karna sesungguhnya negri ganjaran mereka adalah surga.
(2. JANGAN BERTEMAN DENGAN SETAN)
dengan mematuhi perintahnya yang bertentangan dengan perintah Allah dan Rasul-Nya.
(KARNA DIA BUKAN SAHABAT ORANG BERIMAN)
Yakni karna setan bukan sahabat bagi mereka.
(3.JANGAN MENYAKITI/MENGGANGGU SEORANGPUN) dari hamba2 Allah
(KARNA MENYAKITI/MENGGANGGU ITU BUKAN PEKERJAAN ORANG BERIMAN'')
Yakni karna menyakiti/mengganggu itu bukan perbuatan orang beriman.
Maqolah ke 16 : (DARI ABU SULAIMAN AD-DARONIY)
Nama beliau adalah Abdurahman bin 'Athiya ra, dan Daron adalah nama suatu desa diantara desa2 yang ada di damaskus (syiria). Beliau meninggal tahun 215 H.
(BAHWASANNYA BELIAU BERKATA DALAM MUNAJATNYA) kepada Allah (''WAHAI TUHANKU, JIKA ENGKAU MENUNTUTKU SEBAB DOSA-DOSAKU, MAKA AKU MENUNTUT-MU SEBAB PENGAMPUNANMU)
karna sesungguhnya ampunan-Mu lebih luas daripada dosa-dosaku.
(DAN JIKA ENGKAU MENUNTUT SEBAB KEKIKIRANKU) dengan menghalangi kewajiban atau menolak orang yang meminta dari segala kelebihan yang ada padaku, (MAKA PASTI AKU MENUNTUT-MU SEBAB KEDERMAWANAN-MU) yakni karna kemurahan-Mu.
(DAN JIKA ENGKAU MEMASUKANKU KEDALAM NERAKA, MAKA PASTI AKU AKAN MEMBERITAHUKAN KEPADA PENGHUNI NERAKA BAHWASANNYA AKU MENCINTAI-MU'')
Maqolah ke 17 : (DIKATAKAN: MANUSIA YANG PALING BAHAGIA ADALAH MANUSIA YANG MEMILIKI HATI YANG MENGETAHUI) bahwasannya Allah ta'ala menyertainya selalu dimanapun ia berada, (DAN TUBUH YANG SABAR) menjalani keta'atan-keta'atan dan celaan-celaan (DAN BERSIFAT QONA'AH) yakni Ridho/rela (DENGAN APA YANG ADA DI TANGAN)
dari pembagian Allah ta'ala dan tenangnya hati ketika tidak ada hal-hal yang biasa dimiliki.
Maqolah ke 18 : (DARI IBRAHIM AN-NAKHO'I BELIAU BERKATA: ''SESUNGGUHNYA KERUSAKAN YANG MENYEBABKAN RUSAKNYA ORANG-ORANG SEBELUM KAMU) dari umat2 sebelummu (ITU DENGAN 3 HAL,YAITU: SEBAB BERLEBIHAN BICARA) yaitu bicara yang tidak ada kebaikan didalamnya dalam urusan agama dan dunia.
(BERLEBIHAN MAKAN)
Yaitu makan yang tidak dapat membantunya dalam urusan agama
(DAN BERLEBIHAN TIDUR)
Yaitu tidur yang tidak ada manfa'atnya dalam agama.
Maqolah ke 19 : (DARI YAHYA BIN MU'ADZ AR-RAZIY)
Beliau adalah sang pemberi nasihat, beliau mempunyai ujaran tentang pengharapan rahmat Allah khususnya, dan kata2 tentang ma'rifat kepada Allah.
Beliau merantau sampai ke kota Balkan,dan bertempat tinggal disana sebentar.
Beliau kembali ke Naisabur, dan meninggal di sana tahun 258 H.
Beliau berkata: (''SUNGGUH BERUNTUNG BAGI ORANG YANG MENINGGALKAN DUNIA,SEBELUM DUNIA MENINGGALKANNYA)
Yakni kebaikan yang banyak bagi orang yang menyalurkan semua hartanya dalam berbagai macam kebaikan sebelum harta itu hilang darinya.
(DAN IA MEMBANGUN KUBURAN SEBELUM IA MEMASUKINYA)
Dengan melakukan amalan-amalan yang bisa menyenangkannya di dalam kubur.
(DAN IA RIDHO KEPADA TUHANNYA) dengan mematuhi perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya (SEBELUM IA MENEMUI-NYA'') dengan kematian.
Maqolah ke 20 : (DARI SAYIDINA 'ALI RA. BELIAU BERKATA: ''SIAPA SAJA YANG TIDAK ADA PADA DIRINYA SUNNATULLAH) yakni kebiasaan-Nya (SUNNAH ROSUL-NYA) yakni perilaku Rasul (DAN SUNNAH PARA WALI) yakni urusan para wali (MAKA TIDAK ADA DITANGANNYA SESUATUPUN) yakni maka tidak ada sesuatupun pada dirinya yang dapat diperhitungkan.
(DITANYAKAN KEPADA BELIAU) yakni kepada sayidina Ali (APA SUNNATULLAH ITU? SAYIDINA ALI BERKATA: ''MENYEMBUNYIKAN RAHASIA'') yakni sesuatu yang disembunyikan oleh manusia dari cerita di hadapan seseorang maka menyembunyikan rahasia itu wajib.
(DAN DITANYAKAN:APA SUNNAH ROSUL ITU? BELIAU BERKATA: ''RAMAH TAMAH TERHADAP MANUSIA'')
Sebagaimana sebagian ulama berkata: ''ramah tamalah kepada mereka selagi masih di negri mereka, dan relahlah menghadapi mereka, selagi masih di bumi mereka.''
(DAN DITANYAKAN: APA SUNNAH PARA WALI ALLAH ITU? BELIAU BERKATA: ''MENANGGUNG SAKIT TERHADAP DERITA MANUSIA. DAN KEBERADAAN MEREKA (wali) SEBELUM KITA) dari Umat2 sebelum kita (MEREKA TELAH SALING BERWASIAT) yakni sebagian mereka berwasiat kepada sebagian yang lain (DENGAN 3 PERKARA DAN MEREKA SALING MENULIS WASIAT TERSEBUT) yakni sebagian mereka mengirim tulisan 3 hal tersebut kepada sebagian yang lain. Dan wasiat tersebut adalah:
(1.SIAPA SAJA YANG BERBUAT BAIK) sesuatu dari amal-amal (UNTUK AKHIRATNYA, MAKA ALLAH AKAN MENCUKUPINYA DALAM URUSAN AGAMA DAN DUNIANYA), yakni maka orang itu berada dalam pemeliharaan Allah ta'ala di seluru keadaannya.
(2.SIAPA SAJA YANG MEMBAGUSKAN BATINNYA) yakni batin hatinya (MAKA ALLAH AKAN MEMPERBAGUS LAHIRIYAHNYA) ,karna yang lahir menunjukan atas yang batin.

(3.DAN SIAPA SAJA YANG MEMPERBAIKI HUBUNGAN ANTARA DIRINYA DENGAN ALLAH) dengan melakukan amal perbuatan yang terbebas dari sikap riya', 'ujub dan sum'ah (MAKA ALLAH, AKAN MEMULUSKAN HUBUNGAN ANTARA IA DENGAN SESAMA MANUSIA''), karna siapa saja yang dicintai oleh Allah ta'ala, maka ia akan dicintai oleh makhluk sesamanya.

Tidak ada komentar:
Write komentar