PERTANYAAN :
Bagaimanakah hukumnya bulu2 yang dicabut dari hewan-hewan yang masih hidup..?
Pertanyaan susulan : Dulu saya pernah ngaji entah dlm kitab apa... disitu diterangkan mengambil contoh mentok... jika ketika MENCABUT bulu mentok tersebut dlm keadaan masih hidup, hukumnya haram, karena itu menyakiti binatang dan haram juga memperjual belikan bulu tersebut... berbeda jika mentok tsbt sudah dipotong dulu... mohon pencerahannya...
JAWABAN :
Coba kita perhatikan sejenak ibaroh berikut ini, mungkin bisa menjawab pertanyaan tsb...
فرع في أجزاء الحيوان الأصل أن ما انفصل من حي فهو نجس الشعر المجزوز من مأكول اللحم في الحياة والصوف والوبر والريش فكله...ا طاهرة بالاجماع
والمتناثر والمنتوف طاهر على الصحيح ويستثنى أيضا شعر الآدمي والعضو المبان منه ومن السمك والجراد ومشيمة الآدمي فهذه كلها طاهرة على المذهب وهذا الذي ذكرناه في الشعور تفريع على المذهب في نجاسة الشعر بالموت
Cabang dari bab, menjelaskan tentang bagian-bagian tubuh binatang. "Sesuatu yang terpisah dari binatang yang masih hidup hukumnya najis, Rambut yang di cukur dari binatang yang halal dimakan saat hidupnya, serta bulu (dari semacam wool domba), dan bulu (dari semacam binatang kelinci) dan bulu (dari semacam burung, LAR-java pen) semuanya dihukumi SUCI dengan kesepakan para Ulama, sedang bulu yang dicabut darinya hukumnya SUCI menurut pendapat yang shahih.
Dikecualikan juga rambut manusia dan amggota yang nyata darinya, ikan, belalang, ari-ari manusia semuanya hukumnya semua juga suci menurut pendapat yang bisa di jadikan Madzhab". [ Roudhotut Thoolibiin I/15 ].
Jawaban susulan :
Kalau ada unsur IIDZAA' (menyakiti) karena binatangnya masih hidup memang haram, berarti yang haram mencabut bulunya, masalah bulu yang dicabut seperti keterangan diatas KHILAF namun pendapat yang shahih juga suci kalau mengacu pada pendapat... ini menjualnya berarti boleh sedang bila mengacu pada pendapat yang menghukuminya najis berarti menjualnya juga haram....
( وما قطع من حي فهو ميت إلا الشعور المنتفع بها في المفارش والملابس وغيرهما ) الأصل في ذلك حديث أبي سعيد الخدري رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم سئل عن جباب أسنمة الإبل وأليات الغنم فقال ما قطع من حي فهو ميت وفي رواية ما قطع من بهيمة وهي حية فهو ميت ويستثى من عموم ذلك شعر المأكول وريشه وصوفه ووبره إذا انفصل في حياته بقطع أو قص فإنه طاهر وكذا ما تناثر أو نتف في الأصح
"Sesuatu yang dipotong dari barang hidup hukumnya mati (najis) kecuali rambut yang bisa dimanfaatkan untuk tikar, pakaian dan lain sebagainya berdasarkan hadits Nabi riwayat Abi Said alkhudhri saat Nabi ditanya tentang Jubah yang terbuat punuk unta dan pantat kambing, Nabi menjawab : "Sesuatu yang dipotong dari barang hidup hukumnya mayat", di riwayat lain "Sesuatu yang dipotong dari binatang yang hidup hukumnya mayat"
Dikecualikan dari keumuman hadits ini rambut dari binatang yang halal dimakan dagingnya bulu-bulunya, bila dipotong saat hidupnya dengan memotong, mencukur maka suci (ulama sepakat) begitu juga yang dicabut menurut pendapat yang shahih (ulama berbeda pendapat). [ Kifaayah Al-Akhyaar I/521 ].
Tidak ada komentar:
Write komentar